Cheng Ho sang Pelayar

          
       http://imgtu.lishiquwen.com/20150804/1438675751323758.jpg


Mungkin sebagian dari kalian sudah tidak asing lagi dengan masjid Cheng Ho. Ya, masjid yang memiliki struktur mirip dengan bangunan khas Tiongkok. Perlu kalian ketahui bahwa Cheng Ho ternyata adalah seorang pelayar terkenal dari Tiongkok. Perlu diketahui juga, nama asli Cheng Ho adalah Zheng He 郑和. Zheng He awalnya bermarga Ma , dan memiliki nama Sanbao 三保. Beliau berasal dari suku Hui (suku yang didominasi oleh Muslim). Nama Zheng He merupakan nama pemberian dari raja pada saat itu. 

Penemuan kompas yang diawali oleh masyarakat Tiongkok memengaruhi banyak masyarakat Tiongkok untuk berlayar ke samudera barat. Zheng He adalah pelayar ulung pada zaman dinasti Ming (1371-1436). Zheng He telah tujuh kali memimpin armada ke samudera barat, semenanjung Indocina, semenanjung Malaya, kepulauan Asia Tenggara, India, Persia, Arab, dan bahkan mencapai pantai timur Afrika. Zheng He telah mengunjungi setidaknya tiga puluh negara dan memperluas hubungan persahabatan dengan negara-negara tersebut, terutama di bidang perdagangan. 

Pada masa dinasti Ming,Tiongkok dikenal sebagai negara yang kaya dan kuat. Demi memperluas pengaruh dinasti Ming dan mengembangkan perdagangan internasional, raja mengutus Zheng He untuk mengarungi samudera barat. Pada bulan Juli 1405 Zheng He memulai pelayarannya dengan membawa 200 kapal dan 27.000 awak kapal. Dengan kapal terbesar yang panjangnya  mencapai 138 meter dan lebarnya 56 meter. Armada kapal Zheng He melewati laut China Selatan, Vietnam, Jawa, dan samudera Hindia. Tahun 1407, Zheng He berlayar kembali ke Tiongkok. Setelah itu, Zheng He kembali berlayar sebanyak enam kali.

Zheng He yang telah berlayar sebanyak tujuh kali telah memengaruhi teknik pelayaran dan teknik pembuatan kapal layar di Tiongkok. Pelayaran yang dilakukan oleh Zheng He ternyata lebih awal seratus tahun dari pelayaran yang dilakukan oleh pelayar dunia yang terkenal, yakni Columbus.



Sumber:
Sairine, Thea. 2016. Buku Ajar Sinologi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Apabila kalian ingin menyalin tulisan di atas, jangan lupa tulis sumbernya, Terima kasih... 谢谢 

Komentar

Postingan Populer