hanya kamu yang berpikiran seperti itu
Jangan pernah berpikir
bahwa kamu bukan siapa-siapa di dunia ini. Dilarang keras untuk ingin
mengakhiri hidup ini. Hilangkan semua anggapan bahwa kamu tidak akan pernah dan
tidak akan bisa untuk melakukan perubahan di dalam hidupmu. Betapa bodoh dirimu
jika kamu masih menyimpan pemikiran-pemikiran itu. Apapun alasannnya, kamu diharamkan
untuk menyakiti dirimu sendiri. Mengapa?
Mungkin kamu berpikir
sudah tidak ada gunanya lagi hidup di dunia ini. Tidak ada gunanya! Sia-sia!
Apa kamu sadar?
Pemikiran-pemikiran seperti itu muncul dari dalam dirimu sendiri. Semua itu
milikmu. Tidak ada orang yang berpikiran seperti itu tentangmu. Tidak ada.
Kamu pikir orang tuamu,
kakakmu, adikmu, temanmu atau bahkan musuhmu menginginkan kamu mati? Justru
mereka memberikan harapan besar kepadamu. Orang tuamu ingin mengabadikan foto
wisuda pertamamu, mereka juga ingin melihatmu sukses kelak di kemudian hari.
Adik kakakmu? Mereka
menunggu gaji pertama dari pekerjaanmu. Mereka ingin menghabiskan (uang) dan
kebersamaan denganmu. Bukankah kamu bisa berbangga diri kepada mereka? Sekarang
kamu bisa membeli iPhone dengan uang hasil kerja kerasmu sendiri.
Temanmu sedang menunggu
cerita-cerita heboh tentang pacarmu. Menanti khayal tinggimu tentang ingin
bersama selamanya dengan dia. Berdoa supaya kamu bisa kuliah dan bekerja
seperti yang kamu inginkan. Mereka juga berharap kamu akan mengiriminya
undangan pernikahanmu.
Musuhmu? Seharusnya kamu
patut bersyukur karena Tuhan telah memberimu musuh. Ada musuh, berarti ada yang
sirik sama kamu. Apapun alasan dia sirik atau benci sama kamu, intinya adalah
karena kamu berada di atasnya, dia yang ada dibawahmu. Mungkin karena kamu
lebih populer di lingkungan sekolah(walau kamu tidak menyadarinya)? Atau karena
kamu selalu bisa menjawab semua pertanyaan guru? Mungkin kamu anak kesayangan
wali kelas? Atau mungkin karena kamu memilki kokeksi film yang belum dia punya?
Karena kamu selalu bisa memasukkan bola basket dengan cantik ke dalam ring
sedangkan musuhmu tidak? Who knows. Jangan
terlebih dahulu merasa tertindas jika kamu dimusuhi. Keberadaan musuh
seharusnya bisa kamu jadikan sebagai
penyemangat agar posisi kamu bisa semakin tinggi di atasnya.
Kalau kamu ingin
mengakhiri hidupmu, berarti kamu ingin mengakhiri semua harapan orang-orang di
sekelilingmu. Apa? Kamu merasa tidak ada yang memperhatikanmu? Hanya kamu yang
berpikiran seperti itu. Temanmu tidak. Masih kurang puas? Berarti kamu yang
harus menunjukkan pada semua orang kalau kamu itu ada. Bukan hanya seonggok
jasad yang cuma bisa baca buku.
Ngapain mau mengakhiri
hidup? Nasi goreng bu kantin masih enak kok.
Komentar
Posting Komentar